DOA Minta Menjadi Pintar Dan Cerdas

Assalamualaikum...

DOA Minta Menjadi Pintar Dan Cerdas Kali ini saya mau ngebagi doa atau bisa juga dijadikan Wiridan untuk meminta supaya diberikan kecerdasan pikiran ataupun kepintaran, Insya Allah.

Tentu saja biar saya, kamu, dan kita bisa pintar atau cerdas engga cukup cuma mengandalkan doa saja, usaha belajar lebih keras itu juga engga kalah penting. Jadi kesimpulannya, kita belajar ilmu pendidikan atau multidisplin lain kemudian kita berdoa agar diberi kemudahan untuk menjalani proses belajar dan juga diberikan kekuatan daya memori tinggi supaya apa yang sudah kita pelajari engga gampang lupa.

Assalamualaikum...   Kali ini saya mau ngebagi doa atau bisa juga dijadikan Wiridan untuk meminta supaya diberikan kecerdasan pikiran ataupun kepintaran, Insya Allah.   Tentu saja biar saya, kamu, dan kita bisa pintar atau cerdas engga cukup cuma mengandalkan doa saja, usaha belajar lebih keras itu juga engga kalah penting. Jadi kesimpulannya, kita belajar ilmu pendidikan atau multidisplin lain kemudian kita berdoa agar diberi kemudahan untuk menjalani proses belajar dan juga diberikan kekuatan daya memori tinggi supaya apa yang sudah kita pelajari engga gampang lupa.      Doa atau Wirid yang akan saya share, semoga berguna bagi kamu yang masih berstatus pelajar, mahasiswa, atau pekerja sekalipun. Dan lebih khususnya anak-anak SD, SMP, atau SMA yang akan menghadapi UN (Ujian Nasional) atau bagi anak kampus mahasiswa yang akan menghadapi Sidang.   Bagi yang mau mendaftar sekolah favorit dengan mengikuti tes seleksi. Kuliah / universitas bonavit yang harus mengikuti jalur SNMPTN (dibenerin nanti) atau yang mengikut jalur tes masuk mandiri. Dan yang mau mendaftar dan mengikuti tes seleksi CPNS.   Ini Doa atau Wiridnya :   Allahumma alhimni rusydii wa a’idznii min syarri nafsi.  “Ya Allah, berilah Saya ilham petunjuk (kecerdasan) dan lindungilah Saya dari kejahatan nafsuku.”   Bisa untuk berdoa setelah sholat wajib 5 waktu atau sholat sunnah lainnya. Bisa juga untuk wirid (Dzikir) dan tak terbatas jumlahnya, bisa 100x atau 1000x atau 1.000.000x . Pembatasan jumlah wirid itu sebenarnya untuk menjadikan patokan target yang ingin dicapai. Jadi otak kita diprogram agar target bisa selesai setelah mencapai sekian sekian kali dzikir. kesimpulannya ada dorongan semangat untuk wiridan sampai target yang diinginkan.   Jadi mau berapa kalipun wirid (dzikir), itu engga ada pengaruhnya. Karena yang paling penting adalah soal keikhlasan dalam mengerjakan wirid (dzikir) itu sendiri, bukan karena terpaksa.    PENGALAMAN   Saya mau ngasih cerita pengalaman saya soal manfaat dari doa diatas. Saya jadikan doa meminta kecerdasan itu menjadi Wirid (dzikir).   Dulu pas jamannya saya masih sekolah kelas 6 SD, tiap malam saya bersama teman-teman pergi mengaji di salah satu ustad kampung saya. Waktu itu saya ngeliat ada buku kumpulan doa-doa mustajab sunan kalijaga (kalo engga salah, lupa saya). Saya pinjem tuh buku dengan mengatasnamakan orangtua saya, kalo saya yang pinjem pasti engga boleh (karena belum cukup umur ngebaca buku ilmu tinggi, katanya).   Singkatnya, saya buka trus nemuin doa meminta kecerdasan bagi pelajar, doa atau wirid nya seperti di atas. Saya praktekin tiap abis sholat wajib 5 waktu dan kadang ditambah sholat sunah Hajat atau sholat Tahajjud (sesudah tidur, atau sekitar sepertiga malam).   Pas kebeneran waktu itu tinggal beberapa bulan lagi mau UN (ujian nasional) tingkat SD (sekolah dasar). Saya makin semangat ngejadiin doa itu sebagai Wiridan 100x (engga harus seratus, bisa berapa saja terserah, seikhlasnya). Tapi tentu saja saya engga cuman berdoa/dzikir doank, ikhtiar yang nyata juga saya lSayakan. Saya juga semangat buat belajar pelajaran dari kelas 1 – 6 dan ditambah juga minum obat suplemen otak (yang obatnya dijual di apotik/toko obat).   UN berlangsung, Alhamdulillah otak saya jadi encer, seencer air mineral, haha. Apa yang saya pelajari hampir inget semua dan juga hampir semua soal-soal pertanyaannya saya kerjakan dengan benar. Dan apa yang terjadi? Yap, nilai UN saya sangat memuaskan!.   Saya praktekin doa/wiridan itu engga sampai disitu. Ketika saya mendaftar di SMP favorit, saya tetap belajar dan berdoa, karena waktu itu ada tes seleksi penerimaan murid baru (entah sekarang masih ada tes atau engga, kayanya sih masih). Singkatnya, saya diterima di SMP favorit (ya SMP itu termasuk dalam sekolah favorit, banyak peminatnya tapi sedikit yang diterima).   Yang paling mencengangkan, nilai hasil tes seleksi saya di urutan 3 besar dari puluhan calon siswa yang mengikuti tes dalam satu ruangan (ruangan dibagi banyak karena yang mendaftar banyak, satu ruang diisi sekitar 40-50 calon murid baru). Dan ini yang aneh, urutan nilai tertinggi hasil tes seleksi dari satu ruangan saya, nomer satu dan nomer dua semuanya adalah teman-teman satu kampung saya (tapi beda sekolah SD). Entah saya engga tau, mereka berdoa seperti yang saya lSayakan atau engga, yang cuma saya bisa simpulkan, kebanyakan jamannya saya dan sebelum saya lahir, anak-anak kampung saya kebanyakan diterima di sekolah dan kampus favorit, tapi entah sekarang masih begitu atau engga.   Saya dan satu teman (kampung) mendapat kelas 1 B atau 7 B. Kelas ‘A’ dan ‘B’ adalah kelas khusus anak-anak pintar.   Mmh setelah saya sekolah SMP, pergaulan saya sedikit keluar dari jalurnya. Maksudnya saya jadi males-malesan buat ibadah, males berdoa apalagi berdzikir. Dan ya jelas, nilai-nilai saya engga ada yang memuaskan. Tentu juga karena saya malas belajar, wah pokoknya makin jelek banget nilai saya. Dan itu juga berlangsung sampai saya sekolah SMA bahkan sampai lulus, nilai saya engga memuaskan. (Sebagai catatan, pergaulan saya engga terlalu negatif banget, saya masih bisa membatasi diri. Masalahnya adalah saya jadi engga alim atau suka ibadah dan engga mengamalkan doa/wirid itu lagi, jadi dampaknya otak saya juga jadi bebal dan terlalu ‘omes’).   Makanya saya sekarang mau mengubah jalan hidup saya lagi. Saya pengin jadi anak alim kaya waktu dulu. Yang suka ibadah dan doa/dzikir kaya doa diatas atau yang lainnya.   Tambahan, Doa itu bisa menjadi kenyataan kalo si orang yang berdoanya bersungguh-sungguh atau ikhlas bukan karena terpaksa. Dan juga itu kembali lagi soal takdir. Ingat REJEKI, jodoh, kematian itu sudah ditakdirkan oleh Allah swt untuk manusia.

Doa atau Wirid yang akan saya share, semoga berguna bagi kamu yang masih berstatus pelajar, mahasiswa, atau pekerja sekalipun. Dan lebih khususnya anak-anak SD, SMP, atau SMA yang akan menghadapi UN (Ujian Nasional) atau bagi anak kampus mahasiswa yang akan menghadapi Sidang.

Bagi yang mau mendaftar sekolah favorit dengan mengikuti tes seleksi. Kuliah / universitas bonavit yang harus mengikuti jalur SNMPTN (dibenerin nanti) atau yang mengikut jalur tes masuk mandiri. Dan yang mau mendaftar dan mengikuti tes seleksi CPNS.

Ini Doa atau Wiridnya :

Allahumma alhimni rusydii wa a’idznii min syarri nafsi.

“Ya Allah, berilah Saya ilham petunjuk (kecerdasan) dan lindungilah Saya dari kejahatan nafsuku.”

Bisa untuk berdoa setelah sholat wajib 5 waktu atau sholat sunnah lainnya. Bisa juga untuk wirid (Dzikir) dan tak terbatas jumlahnya, bisa 100x atau 1000x atau 1.000.000x . Pembatasan jumlah wirid itu sebenarnya untuk menjadikan patokan target yang ingin dicapai. Jadi otak kita diprogram agar target bisa selesai setelah mencapai sekian sekian kali dzikir. kesimpulannya ada dorongan semangat untuk wiridan sampai target yang diinginkan.

Jadi mau berapa kalipun wirid (dzikir), itu engga ada pengaruhnya. Karena yang paling penting adalah soal keikhlasan dalam mengerjakan wirid (dzikir) itu sendiri, bukan karena terpaksa.


PENGALAMAN
Saya mau ngasih cerita pengalaman saya soal manfaat dari doa diatas. Saya jadikan doa meminta kecerdasan itu menjadi Wirid (dzikir).

Dulu pas jamannya saya masih sekolah kelas 6 SD, tiap malam saya bersama teman-teman pergi mengaji di salah satu ustad kampung saya. Waktu itu saya ngeliat ada buku kumpulan doa-doa mustajab sunan kalijaga (kalo engga salah, lupa saya). Saya pinjem tuh buku dengan mengatasnamakan orangtua saya, kalo saya yang pinjem pasti engga boleh (karena belum cukup umur ngebaca buku ilmu tinggi, katanya).

Singkatnya, saya buka trus nemuin doa meminta kecerdasan bagi pelajar, doa atau wirid nya seperti di atas. Saya praktekin tiap abis sholat wajib 5 waktu dan kadang ditambah sholat sunah Hajat atau sholat Tahajjud (sesudah tidur, atau sekitar sepertiga malam).

Pas kebeneran waktu itu tinggal beberapa bulan lagi mau UN (ujian nasional) tingkat SD (sekolah dasar). Saya makin semangat ngejadiin doa itu sebagai Wiridan 100x (engga harus seratus, bisa berapa saja terserah, seikhlasnya). Tapi tentu saja saya engga cuman berdoa/dzikir doank, ikhtiar yang nyata juga saya lSayakan. Saya juga semangat buat belajar pelajaran dari kelas 1 – 6 dan ditambah juga minum obat suplemen otak (yang obatnya dijual di apotik/toko obat).

UN berlangsung, Alhamdulillah otak saya jadi encer, seencer air mineral, haha. Apa yang saya pelajari hampir inget semua dan juga hampir semua soal-soal pertanyaannya saya kerjakan dengan benar. Dan apa yang terjadi? Yap, nilai UN saya sangat memuaskan!.

Saya praktekin doa/wiridan itu engga sampai disitu. Ketika saya mendaftar di SMP favorit, saya tetap belajar dan berdoa, karena waktu itu ada tes seleksi penerimaan murid baru (entah sekarang masih ada tes atau engga, kayanya sih masih). Singkatnya, saya diterima di SMP favorit (ya SMP itu termasuk dalam sekolah favorit, banyak peminatnya tapi sedikit yang diterima).

Yang paling mencengangkan, nilai hasil tes seleksi saya di urutan 3 besar dari puluhan calon siswa yang mengikuti tes dalam satu ruangan (ruangan dibagi banyak karena yang mendaftar banyak, satu ruang diisi sekitar 40-50 calon murid baru). Dan ini yang aneh, urutan nilai tertinggi hasil tes seleksi dari satu ruangan saya, nomer satu dan nomer dua semuanya adalah teman-teman satu kampung saya (tapi beda sekolah SD). Entah saya engga tau, mereka berdoa seperti yang saya lSayakan atau engga, yang cuma saya bisa simpulkan, kebanyakan jamannya saya dan sebelum saya lahir, anak-anak kampung saya kebanyakan diterima di sekolah dan kampus favorit, tapi entah sekarang masih begitu atau engga.

Saya dan satu teman (kampung) mendapat kelas 1 B atau 7 B. Kelas ‘A’ dan ‘B’ adalah kelas khusus anak-anak pintar.

Mmh setelah saya sekolah SMP, pergaulan saya sedikit keluar dari jalurnya. Maksudnya saya jadi males-malesan buat ibadah, males berdoa apalagi berdzikir. Dan ya jelas, nilai-nilai saya engga ada yang memuaskan. Tentu juga karena saya malas belajar, wah pokoknya makin jelek banget nilai saya. Dan itu juga berlangsung sampai saya sekolah SMA bahkan sampai lulus, nilai saya engga memuaskan. (Sebagai catatan, pergaulan saya engga terlalu negatif banget, saya masih bisa membatasi diri. Masalahnya adalah saya jadi engga alim atau suka ibadah dan engga mengamalkan doa/wirid itu lagi, jadi dampaknya otak saya juga jadi bebal dan terlalu ‘omes’).

Makanya saya sekarang mau mengubah jalan hidup saya lagi. Saya pengin jadi anak alim kaya waktu dulu. Yang suka ibadah dan doa/dzikir kaya doa diatas atau yang lainnya.

Tambahan, Doa itu bisa menjadi kenyataan kalo si orang yang berdoanya bersungguh-sungguh atau ikhlas bukan karena terpaksa. Dan juga itu kembali lagi soal takdir. Ingat REJEKI, jodoh, kematian itu sudah ditakdirkan oleh Allah swt untuk manusia.

Sumber Artikel

https://www.jefar.net/2019/09/doa-minta-pintar-dan-cerdas.html

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "DOA Minta Menjadi Pintar Dan Cerdas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel